Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, tetapi dampaknya terhadap lingkungan sangat merugikan. Penelitian dari Science Advances (2017) menunjukkan bahwa sekitar 79% plastik di dunia berakhir di tempat pembuangan sampah atau mencemari lingkungan. Upaya mengurangi sampah plastik tidak hanya membantu menjaga alam, tetapi juga melindungi kesehatan manusia dari mikroplastik yang masuk ke rantai makanan.
Ada lima langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk mengurangi sampah plastik. Pertama, bawalah tas belanja sendiri. Penelitian dari Environmental Research Letters (2020) menunjukkan bahwa tas belanja kain atau anyaman dapat mengurangi penggunaan plastik hingga 70%. Kedua, gunakan botol dan wadah yang dapat digunakan ulang. Botol plastik menyumbang 1,5 juta ton limbah setiap tahun menurut Earth Policy Institute. Botol stainless steel atau kaca yang dapat diisi ulang adalah alternatif ramah lingkungan. Ketiga, hindari penggunaan sedotan plastik. Sedotan adalah salah satu sampah yang sulit didaur ulang. Studi Frontiers in Marine Science (2018) mencatat bahwa sedotan sering mencemari laut. Pilih sedotan bambu atau logam sebagai gantinya. Keempat, pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan. Dukungan terhadap produk dengan kemasan biodegradable atau tanpa plastik mendorong produsen mengurangi penggunaan plastik dalam rantai pasok mereka. Kelima, daur ulang dan olah sampah plastik. Sebuah studi oleh Science (2018) menunjukkan bahwa hanya 9% sampah plastik yang didaur ulang. Mulailah memilah sampah dan mendaur ulang plastik yang masih bisa digunakan.
Mengurangi sampah plastik adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan. Dengan mengadopsi lima langkah ini, kita tidak hanya membantu menyelamatkan bumi, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih bersih untuk generasi mendatang. Mari mulai perubahan dari diri sendiri!
Tidak ada komentar
Posting Komentar